Pages

flash

next page

Buku Tamu


Anda berminat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik di sini

22 Januari 2011

Top ten gempa terdahsyat di dunia

Gempa Bumi tampaknya sering terjadi akhir-akhir ini, dan rasanya lagu yang dinyanyikan Ebiet G Ade benar demikian adanya. "Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita, coba kita tanyakan pada rumput yang bergoyang".

Tahukah anda bahwa negara kita tercinta ini bertetangga dengan gempa bumi, kita tidak bisa memilih memang harus bertetangga dengan siapa maupun apa? Namun dibalik potensi ancaman yang begitu dahsyat dari alam, ada baiknya dari sekarang kita mulai sadar dan bersikap awaredengan sekeliling kita, dengan alam kita. Karena jika alam benar-benar sudah enggan bersahabat dengan kita, maka yang terjadi adalah bencana dimana-mana.


Kita memang tidak bisa mencegah gempa, atau bahkan mengundur waktunya, karena yang berkehendak atas gempa tersebut adalah sepenuhnya Allah SWT, namun dari pengalaman yang sudah-sudah, rasanya kita harus lebih siap menghadapi "tetangga" kita tersebut apabila sewaktu-waktu dia datang. Nah, sekedar mengingatkan bahwa Bumi ini pernah beberapa kali mengalami gempa yang sangat dahsyatdengan kekuatan diatas 8 pada Skala Richter, dan ternyata 2 dari 10 Gempa Bumi yang ada masuk dalam daftar gempa terdahsyat sepanjang sejarah terjadi di indonesia. Berikut daftarnya :



10. Gempa Assam Tibet 1950 dengan kekuatan 8,6 Skala Richter pada koordinat 28.5 96.5

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh15gvhVg2GuoDmhPWcP21d5rbHKx5acurQkBw33Rd1SbBgbifzY9ARzMJ8HuHN_W-kdhDDz-U4bNDBzlcLRyo1EQZrngNgAuRD3HTlDFlEV5SCsWEvpEXLASQe6pAMJNj806_i1Mo13euo/s320/gempa+assam,+tibet.jpg

9. Gempa Kepulauan Andreanof, Alaska 1957 berkekuatan 8,6 Skala Richter pada koordinat 51.56 -175.39.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhv54685k1cVeA8HyWO7GAqt9pZZCfnTqB7zldFT-UzqPerAiFoHssIP2MAcKadFMexkbdFUmR9e6L1Ae4uXWYJ11G79Pa2P-VwSK9yShPcToN4CYzIjU0eZC7YvJ8foMreffynR9UjYZR7/s320/gempa+kepulauan+andreanof+alaska.jpg



8. Gempa Pulau Rat, Alaska 1965 dengan kekuatan 8,7 Skala Richter pada koordinat 51.21 178.50.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuioLuGvpsPqDUORIljf7OCB1jDcJMvYOV5C3PCeOdZrjdoWqZf157Bhyx52Z4DTXuYNxPPoLPFYARGADkI9KZg379fuimBwxcr6td4DXIcXjlPXXapQ2KyHtA9RqCsYArIlxHoxdjgiaR/s320/gempa+pulau+rat+alaska.jpg



7. Gempa Sumatera Utara, 2005 dengan kekuatan 8,7 Skala Richter pada koordinat 2.08 97.01.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHU0U5M_X9JlelXXZRVcxvziobrl1e3f1fl6cfOTeg75XzWqrDdxa2pEPrcs73B_SUkmQzEnwLtDXcVFBsjKhReGpRmRrgxzngSWcTFRG6PIIe-y6dEsk0N03H-1YOoFbndSGceuhZyG8V/s320/gempa+sumut+%283%29.jpg



6. Gempa Chile, 2010 dengan kekuatan 8,8 Skala Richter pada koordinat35°50′46″S 72°43′08″W / 35.846°LS 72.719°BB

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3ScncZX54GM27d_78lLguTj7AMhm9hDg1EVVQuqXnvpo87vbdDzPl7POlWeBHMY1qaKUsJbngOHUhln62kfG8hUAYuIZuFMfIWCMyVm0K3qrYJXU5vHUK18A6JxUJpJBbQKWi8uy9pzBV/s320/gempa+chile+2010.jpg



5. Gempa Lepas Pantai Ekuador, 1906 dengan kekuatan 8,8 Skala Richter pada koordinat 1.0 -81.5.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizeVWdwHghbjjfpm9TRROjiEP5VZnxbQNlvpIChQdrho2eLoQWHde1LUupY2cPxjNrp_nYa2t_qq95ar0-GSh7TS5Clg1SlPV6EAbkP0uvtd-IKEW3QWqgOcvOXhSCsxIlQr80-hQuy9Ry/s320/gempa+lepas+pantai+ekuador.jpg



4. Gempa Kamchatka, Rusia 1952 dengan kekuatan 9,0 Skala Richter pada koordinat 52.76 160.06.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhypHbMVgd8-gzaSZZrBxJQq0cSBfbFp-5R3verbjZIXfFC7G9Edp67nIERXTXbBKaKN1PG1HNG77doM6WZiTOAlTiQaBZ6_ay6Ze6Mw2fa52o0cneFSk5gYK8QmkU8ZWGJPcfwMmVImHIN/s320/gempa+kamchatka.jpg



3. Gempa Aceh 2004, Indonesia dengan kekuatan 9,0 Skala Richter pada koordinat 3.30 95.78.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtLW_FNgnw2QQRczleqbFnB84Swy5NcjsxbgXfojTvkXQ2G6z2Ru8qszNeTRgXWvZrNBzQh0jARuM1vPp-fITKXyZg2PtMei7SYz35FPeSiUvOaldDbiuBj7IWc1RVZ-X9lpJhr2Z8FeeA/s320/gempa+aceh+2004.jpg



2. Gempa Prince William Sound, 1964 Alaska berkekuatan 9,2 Skala Richter pada koordinat 61.06 -147.65.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5Q65dPsvXvPpvEXXwFW2UEfWMk7N8foUHHf67QwFZ72EuCZQ2dpZJ4sdKQH4uZYlyaJlwHQmrCZPa7DUJAFeq6Ymz9BYXd7X9fnIWHWRN_bmbD3wFt9vmuFNj5i9jIBS3maXxdGc80BKv/s320/gempa+William+Sound+alaska.jpg



1. Gempa Chile 1960 dengan kekuatan 9,5 Skala Richter pada koordinat -38.24 -73.05.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTeNjTdgKhyMsulANNw2Un_Q8_B6X77rQWOI2A9EpEO8a52lNZrXJIDorApLFu6n_xesL5M2dYxZRYUZRoFrl1STMY423YDelK_biBxzG49u9OJdmN2oGVcXeYyB1RIqwPPK1MEJhyphenhyphenzVhf/s320/gempa+chile+1960.jpg



Nah, sudah saatnya kita harus waspada karena gempa tidak bisa diprediksi datangnya, berserah diri pada Tuhan dan belajar cara menyelamatkan diri saat gempa adalah solusi satu-satunya. Mudah-mudahan Allah SWT selalu melindungi kita seluruh Bangsa Indonesia dimanapun berada, wassalam

19 Desember 2010

All about 8c

8c (ECREF) adalah kelasku kelas yang telah memberikanku banyak kenangan mulai dari hal llucu,biasa,sampai menyedihkankan. Kira-kira tanggal 27 desember nanti aku dan teman2 akan pergi ke pare,Kediri. disana kami kan melakikan kegiatan e-camp(english camp). sampai saat ini saja aku belum menyiapkan hal-hal untuk dibawa kesana. Paling hanya siap siap mental aja. Selebihnya gag tau lah

12 November 2010

Tsunami Mentawai 2010


Dunia berduka kembali setelah terjadinya goncangan tsunami yang terjadi di Mentawai, tsunami yang berkekuatan lebih dari 7 skala richter.

Korban akibat tsunami tersebut ternyata bukan hanya warga di sekitar tempat tersebut melainkan banyak warga asing juga, dan kabarnya ada sekitar sembilan orang peselancar yang ikut menjadi korban tsunami tersebut.

Mereka dinyatakan hilang setelah kapal yang ditumpanginya itu diterjang gelombang pasang tsunami, saat kejadian tersebut para peselancar tersebut sedang berada di Mentawai untuk berselancar.

Menurut kabar yang didapat dari korban yang selamat, dua kapal yang ditumpangi warga Australia birtu berbenturan setelah diterjang gelombang tsunami sampai, sampai kedua kapal tersebut terbakar sampai penumpangnya hilang, dan sampai sejauh ini belum ada kabar tentang korban tersebut.

Dan sejauh ini korban diperkirakan sudah mencapai puluhan orang dan masih banyak ratusan orang yang belum ditemukan, akibat bencana tsunami tersebut.

6 November 2010

Pray For Indonesia

Entahlah siapa yang membuat picture Garuda bersanding dengan pita hitam yang saat ini banyak menghiasi profile picture di akun FB. Entah siapa pula yang memulai gerakan ini, sontak sore tadi begitu banyak teman-teman yang menggubah profile picture-nya dengan gambar tersebut. Jadi merasa binggung kalau mau ngasih komen, harus melihat namanya dulu agar tidak salah.

Sebuah gerakan sederhana yang menurut temanku bertujuan untuk mendorong orang-orang untuk bersimpati pada negerinya sendiri. Negeri yang sedang dilanda duka dan musibah. Berawal dari banjir bandang di Wasior (4 Oktober 2010), Gempa bumi 7,5 Skala Richter dan Tsunami di Mentawai (25 Oktober 2010) dan Meletusnya Gunung Merapi di Jogjakarta (26 Oktober 2010). Belum lagi di tambah banjir di Jakarta yang setiap tahunnya menghampiri ibu kota tercinta kita.

Indonesia, ada apa denganmu? Baru dua bulan aku meninggalkan tanah airku untuk belajar di tanah om Sarkozy, namun berita-berita duka selalu datang menghampiriku dan mengusik belajarku. Mengenang sebuah tanah air yang begitu banyak keragaman hayati, keelokan alamnya, keramah-tamahan penduduknya, hangatnya sinar matahari, dan luasnya negeriku itu. Menggoyak dan mengiris luka di hatiku saat melihat dan mendengar ibu pertiwi menanggis, tanpa bisa aku berbuat apapun untuk mengobati sakit ibu pertiwi. Apalagi di sanalah orang-orang yang aku sayangi tinggal, meninggalkan mereka selama 2 bulan saja sudah banyak kejadian yang aku lewati apalagi setahun ya.

Sebuah komen di akun Facebookku dari seorang sahabatku yang berkata “Mbak, cepat pulang. Indonesia membutuhkanmu”. Kalimat sederhana yang menggugahku saat aku baca itu. Jujur binggung, ada apa ya. Setelah cek Akun FB sahabatku itu ternyata dia baru publish sebuah info tentang Gempa 7,5 Skala Richter di Mentawai. Aku cari-cari berita tentang info gempa itu, mulai dari kekuatannya, letaknya dan kerusakan apa saja yang telah diakibatkan gempa tersebut. Semalaman aku buat data tentang gempa itu, hingga sebuah berita mengejutkan, aku baca di salah satu situs. Gempa tersebut telah menimbulkan banyak korban, beberapa pulau tidak bisa dihubungi, bahkan korban-korbannya terisolasi.

Aku mulai cemas, apakah tsunami yang menerjang Mentawai seperti tsunami di Aceh 2004 ? ya terjadi lagi deh. Hingga tulisan ini dibuat ada sekitar 300 orang yang meninggal akibat bencana tersebut dan masih ada beberapa yang hilang dan belum ditemukan. Dari sebuah situs yang aku baca ternyata di Mentawai belum ada peralatan “early warning. Sehingga warga di sana tidak mengira akan terjadi kejadian seperti ini. Padahal setahuku di Mentawai sering sekali terjadi gempa, kenapa alat itu tidak dipasang di sana ya??

Belum lagi akibat meletusnya Gunung Merapi di kota kelahiranku. Beberapa video yang aku lihat di akun teman-temanku yang merekam kondisi jalanan di Jalan Magelang saat menuju Jogja. Di jalan, abu beterbangan, udara sangat panas (bahkan AC mobil tidak mampu mendinginkan udara di mobil), dan jarak pandang yang pendek.

Tuhan, sudah cukup negeriku menanggis, janganlah Engkau tambah duka kami.

Wahai para pemuda-pemudi Indonesia, mari bangun Indonesia ini. Delapan puluh dua tahun yang lalu, Pemuda-pemudi Indonesia bersumpah tanah air satu tanah tanah air Indonesia. Dimanapun kalian berada baik yang lagi sekolah di luar negeri maupun yang masih di Indonesia, mari kita galang persatuan dan kesatuan untuk memperbaiki Indonesia ini menuju Indonesia yang baik. Mulailah dari yang kecil dan tidak menyalahkan alam maupun siapapun. Bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Berikanlah yang terbaik buat Indonesia..

5 November 2010

Letusan Gunung Merapi 2010

Letusan gunung Merapi kali ini benar-benar luar biasa. Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Miner R Sukhyar letusan Merapi 2010 ini adalah yang terbesar dan terburuk.

"Terbesar setelah Galunggung 1982, penduduk Merapi tidak pernah merasakan letusan semacam ini dalam jangka waktu 100 tahun terakhir," ujar Sukhyar di Yogyakarta, Jumat (5/11).
Letusan Gunung Merapi kian mengganas. Merapi mencatatkan rekornya dalam meluncurkan awan sejauh 15 kilometer dari Puncak Merapi menuju Cangkringan yang berjarak 15 kilometer dari Puncak Merapi.

Luncuran awan panas sejauh ini tercatat paling besar sejak letusan pertama pada 26 September lalu. Tidak hanya itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Sumber Daya Mineral, Surono mencatat jarak luncuran awan panas pada luncuran awan panas letusan Gunung Merapi terbesar yang pernah terjadi.
Pada hari ini, seluruh sekolah di Yogyakarta diliburkan, Bandar Udara Adi Sucipto ditutup, penerbangan dari dan menuju Yogyakarta dialihkan ke Solo dan Semarang.

8 September 2010

Arti Pemanasan Global

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.[1] Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air lautdiperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

Efek umpan balik

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat).[3] Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.[3]

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.[4] Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.


2 September 2010

Cara Mencegah Global Warming

Kita semua sama2 tahu bahwa pemanasan global sedang terjadi. IPCC melaporakn penelitiannya bahwa 0,15 - 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat.

Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.

Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daera-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Yah,,,kita semua sudah mengetahui itu… dan sebagian orang tetap mencoba untuk memberitahukan bahwa kejadian ini benar-benar sedang terjadi… namun tetap tidak sedikit orang yang masih tidak peduli. Mungkin karena kita masih merasa nyaman dengan keadaan sekarang…bisa menikamti semuanya mulai dari makanan, air, udara, daratan yang sukup untuk bermain bola, social yang masih cukup damai, dll…

Yah…itu saat ini…lalu bagaimana jika 10 tahun lagi, atau 20 tahun, atau sampai 30 tahun lagi. Saya tahu tidak akan terjadi perubahan yang signifikan saat ini karena kita semua masih menganggap ini hal yang biasa, tapi saya akan menjadi manusia yang sangat bodoh jika saya tidak terus mencoba untuk menginformasikan ini.

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Ada beberapa cara mudah yang bias kita lakukan, yaitu ;

1. Matikan listrik. (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.

Glitter

Glitter Text Generator at TextSpace.net

Network