Sebuah gerakan sederhana yang menurut temanku bertujuan untuk mendorong orang-orang untuk bersimpati pada negerinya sendiri. Negeri yang sedang dilanda duka dan musibah. Berawal dari banjir bandang di Wasior (4 Oktober 2010), Gempa bumi 7,5 Skala Richter dan Tsunami di Mentawai (25 Oktober 2010) dan Meletusnya Gunung Merapi di Jogjakarta (26 Oktober 2010). Belum lagi di tambah banjir di Jakarta yang setiap tahunnya menghampiri ibu kota tercinta kita.
Indonesia, ada apa denganmu? Baru dua bulan aku meninggalkan tanah airku untuk belajar di tanah om Sarkozy, namun berita-berita duka selalu datang menghampiriku dan mengusik belajarku. Mengenang sebuah tanah air yang begitu banyak keragaman hayati, keelokan alamnya, keramah-tamahan penduduknya, hangatnya sinar matahari, dan luasnya negeriku itu. Menggoyak dan mengiris luka di hatiku saat melihat dan mendengar ibu pertiwi menanggis, tanpa bisa aku berbuat apapun untuk mengobati sakit ibu pertiwi. Apalagi di sanalah orang-orang yang aku sayangi tinggal, meninggalkan mereka selama 2 bulan saja sudah banyak kejadian yang aku lewati apalagi setahun ya.
Sebuah komen di akun Facebookku dari seorang sahabatku yang berkata “Mbak, cepat pulang. Indonesia membutuhkanmu”. Kalimat sederhana yang menggugahku saat aku baca itu. Jujur binggung, ada apa ya. Setelah cek Akun FB sahabatku itu ternyata dia baru publish sebuah info tentang Gempa 7,5 Skala Richter di Mentawai. Aku cari-cari berita tentang info gempa itu, mulai dari kekuatannya, letaknya dan kerusakan apa saja yang telah diakibatkan gempa tersebut. Semalaman aku buat data tentang gempa itu, hingga sebuah berita mengejutkan, aku baca di salah satu situs. Gempa tersebut telah menimbulkan banyak korban, beberapa pulau tidak bisa dihubungi, bahkan korban-korbannya terisolasi.
Aku mulai cemas, apakah tsunami yang menerjang Mentawai seperti tsunami di Aceh 2004 ? ya terjadi lagi deh. Hingga tulisan ini dibuat ada sekitar 300 orang yang meninggal akibat bencana tersebut dan masih ada beberapa yang hilang dan belum ditemukan. Dari sebuah situs yang aku baca ternyata di Mentawai belum ada peralatan “early warning. Sehingga warga di sana tidak mengira akan terjadi kejadian seperti ini. Padahal setahuku di Mentawai sering sekali terjadi gempa, kenapa alat itu tidak dipasang di sana ya??
Belum lagi akibat meletusnya Gunung Merapi di kota kelahiranku. Beberapa video yang aku lihat di akun teman-temanku yang merekam kondisi jalanan di Jalan Magelang saat menuju Jogja. Di jalan, abu beterbangan, udara sangat panas (bahkan AC mobil tidak mampu mendinginkan udara di mobil), dan jarak pandang yang pendek.
Tuhan, sudah cukup negeriku menanggis, janganlah Engkau tambah duka kami.
Wahai para pemuda-pemudi Indonesia, mari bangun Indonesia ini. Delapan puluh dua tahun yang lalu, Pemuda-pemudi Indonesia bersumpah tanah air satu tanah tanah air Indonesia. Dimanapun kalian berada baik yang lagi sekolah di luar negeri maupun yang masih di Indonesia, mari kita galang persatuan dan kesatuan untuk memperbaiki Indonesia ini menuju Indonesia yang baik. Mulailah dari yang kecil dan tidak menyalahkan alam maupun siapapun. Bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Berikanlah yang terbaik buat Indonesia..
0 komentar:
Posting Komentar